Foto panglim tertinggi tentara papua barat “west papua army” WPA, Tn Jendral Demiaus M Yogi alias rimba ribut, saat dekralasi KTT I totio west papua
TOTIO, THETPN-PBNEWS.COM — Panglima Tertinggi Tentara Papua Barat, “ West Papua Army” (WPA). Demianus Magai Yogi Bantah kepada pemerintah Indonesia di bebaskan Pilot Suci Air (Philip Max Merhtens) tujuan untuk gagalkan Kemerdekaan West Papua.
Pemimpin West Papua Army, Jendral Demianus mengatakan, Indonesia buka diri untuk ruang Perundingan Papua antara Indonesia, perlu di Awasi oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atau Melanesia Sperheard Group (MSG) menjadi Mediator untuk Penyelesaian Konflik West Papua.(15/05/2023)
Kata Yogi setiap negara harus mematuhi hukum humaniter internasional lebih khusus kepada kedua bela pihak Kombatan West Papua Army dan TNI-POLRI, wujudkan kewajiban untuk menghormati keselamatan penerbangan sipil dan menahan diri tidak menggunakan senjata terhadap pesawat udara sipil sesuai dengan konvensi Jenewa PBB Tahun 1949. Jika tindakan tersebut merupakan suatu tindakan melawan hukum Internasional yang mengancam tapi keselamatan penerbangan diatur Hukum Humaniter Internasional kami tahu bahwa Penyanderaan Pilot Suci Air Philip Max Merhtens oleh Komando TPNPB Panglima Daerah Tuan Egianus Kogoya dengan beralasan bahwa negara Selandia Baru adalah salah satu negara pendukung kemerdekaan West Papua dari 18 Negara Pasifik Island Forum (PIF). Tapi Pilot Suci Air Philip Max Merhtens bantu kerja beroperasi penerbangan wilayah Indonesia, maka pasukan TPNPB penyanderaan masih tahan. Ungkapan Demianus Yogi Usai Jabat sebagai Panglima Tertinggi West Papua Army WPA Sorong sampai Merauke .
Dalam hal peristiwa penyanderaan pilot suci air Philip Max Merhtens.Oleh komando Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB OPM) merupakan gerakan penyelesaian konflik berkepanjangan, diatas tanah west Papua. Agar Indonesia buka diri demokrasi perundingan yang diawasi oleh pihak ketiga demi menghargai nilai-nilai kemanusiaan baik rakyat Papua maupun rakyat Indonesia demi kepentingan kedepan Negara Papua Barat dan Indonesia menjadi negara bilateral tutupnya.
Editor : Vull Members Alampa
Redaksi: Markas Besar Totio West Papua.