Fofo Rombongan kepala Staf Angkatan Darat Kasad Bersama Pasukan Berani’ Mati.

Paniai -THETPN-PBNEWS.COM – Penangkapan terhadap komandan operasi TPN-PB OPM defacto Kodap IV Paniai Peni Petrus Pekei di tanjakan Pugo, Distrik Paniai Timur, Kabupaten Paniai, pada Jumat, (17/5/2024) merupakan murni kriminalisasi terhadap Peni Petrus Pekei.

Pasalnya, menurut Kasad TPN-PB OPM kawasan West Papua Otto Jimmi Magai Yogi yang bermarkas di Dokege Paniai tuduhan yang dialamatkan kepada rekannya sama sekali tak mendasar. Sebab kasus dugaan perampasan pistol milik anggota Polres Paniai Nicolas Worabai dan penghadangan terhadap mobil kepala Dinas PUPR Paniai Heri Saflenbolo dilakukan oleh almarhum Leo M Yogi.

“Pelaku utamanya adalah Leo M. Yogi. Dan atas kasus tersebut kami jadi korban dan sudah jalani hukum pidana. Dan pistol tersebut pun kami sudah
kembalikan ke Polda Papua melalui Polres Paniai,” tegas Kasad TPN-PB OPM kawasan West Papua Otto Jimmi Magai Yogi.

Otto Jimmi Magai Yogi mengatakan Leo M. Yogi telah ditembak mati oleh TNI dan Polri di Nabire pada tahun 2014 silam. “Dan mayatnya pun kami keluarga masih belum ketemu. Dan atas tuduhan terhadap Peni Pekei adalah tidak benar,” ujarnya tegas.

Menurut dia, kasus yang ditimpa rekannya Peni Petrus Pekei telah tuntas dibayar bersama saudaranya Damia M. Yogi selama dua tahun di Mapolda Papua dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nabire.

“Kami sudah jalani hukum pidana di Lapas Nabire dari tahun 2016 sampai 2017, maka tunduhan kepada Peni Pekei adalah tidak benar,” kata Yogi.

Anak kandung Thadius Magai Yogi ini menegaskan juga bahwa jangan sampai adanya tuduhan Peni Petrus Pekei bukan pelaku penembak Danramil Aradide Paniai.

“Bukan Peni Pekei yang tembak Danramil Aradide. Jangan ada tuduhan pembunuhan Danramil Aradide, dia (Peni Petrus Pekei) tidak termasuk dalam pelaku. Maka itu tujuan dari penangkapan adalah tidak benar. Kami menyampaikan kepada pihak yang menangkap Peni Petrus Pekei untuk keluarkan tanpa syarat,” katanya.

Sebab masalah itu telah dipertanggungjawabkan maka wilayah Meepago telah aman sejak tahun 2013.

Ia juga menjelaskan tiga kejadian kontak tembak antara TPNPB OPM dan TNI di distrik Bibida pada tanggal 1 Mei Mei 2024 dengan alasan yang jelas yaitu pasukan TNI masuk sampai pelosok masyarakat setempat menakutkan dengan peralatan TNI.

“Banyak masyarakat setempat yang mengungsi karena takut melihat anggota TNI siap dengan peralatan, anggota TNI masuk sampai kampung ke kampung kecil dengan tujuan yang tidak jelas yang ketiga kali, maka terjadi kontak senjata antara TPNPB OPM dan TNI di Bibida.

“Kejadian itu pun tidak terlibat dengan Peni Petrus Pekei,” ucapnya.

Ia juga mempertanyakan sejak kapan Peni Petrus Pekei diDPOkan sebab selama ini informasi DPO tidak pernah tersebar di kalangan masyarakat.

“Kalau secara dugaan, jangan memanaskan atau mentegangkan daerah kami atas dugaan-dugaan yang tidak benar. Karena daerah kami masih aman-aman dan kami dari pihak keluarga meminta untuk harus keluarkan Peni Pekei tanpa syarat karena dia tidak terlibat dalam kasus dugaan yang ada dipublikasikan lewat media pada 20 Mei 2024,” tegasnya. (*)

Redaksi: Gen RR Vull Members Alampa

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here