JAYAPURA,THETPN-PBNEWS.COM– Meskipun aparat keamanan telah melakukan sweeping dan berjaga di lingkungan kampusnya pada Senin (7/3/2022), Ketua Majelis Perwakilan Mahasiswa Universitas Cenderawasih, Abniel Doo mengatakan pihaknya tetap ingin berunjuk rasa pada Selasa (8/3/2022). Doo menyatakan rencana aksi bertajuk “Menolak Daerah Otonom Baru (DOB) di Tanah Papua” itu telah mengikuti semua prosedur hukum umaniter yang ada.

Doo mengajak semua mahasiswa dan masyarakat tidak takut mengikuti unjuk rasa menolak pemekaran pada Selasa. “Mahasiswa dan pemuda jangan takut, sebab sweeping dilakukan oleh aparat di depan gapura Kampus Universitas Cenderawasih pada Senin (7/3/2022) adalah bagian dari mengganggu psikologi massa. Kita tetap solid, rapatkan barisan untuk melaksanakan demonstrasi damai,” kata Doo dalam sebuah cuplikan video yang diterima The TPN-PB News pada Senin.

Doo mengatakan pihaknya akan menurunkan massa untuk berdemonstrasi menolak rencana pemekaran provinsi dan pembentukan Daerah Otonom Baru (DOB) di Tanah Papua. “DOB diperjuangkan tanpa melibatkan orang Papua. DOB itu hanya kepentingan segelintir elit birokrat dan politisi di Papua dan Jakarta, untuk meloloskan kepentingan investasi,” kata Doo.

Doo mengatakan orang Papua di kampung menolak pemekaran. “Pertanyaanya, sekarang kalau negara memaksa pemekaran, pemekaran [itu] untuk siapa?” tanyanya.

Doo mengingatkan aparat keamanan untuk tidak membungkam kebebasan berekspresi para mahasiswa yang ingin berunjuk rasa pada Selasa. Ia menyatakan kebebasan menyatakan pendapat di muka umum adalah hak dasar yang telah dijamin Undang-undang Dasar 1945.

“Setiap orang berhak menyampaikan pendapat di muka umum. Jika aparat kepolisian, apalagi pemerintah, melarang kami mereka sendiri melanggar aturan yang dibuat oleh para pendiri negara,” katanya.

Secara terpisah, Wali Kota Jayapura, Benhur Tomi Mano mengeluarkan imbauan agar warganya tidak panik menanggapi beredarnya informasi bahwa Kota Jayapura akan diserang kelompok tertentu. “Saya imbau seluruh warga Kota Jayapura untuk tidak panik dan tetap tenang. Kita semua harus jaga lingkungan kita kondusif. Selebaran atau tangkapan layar informasi tersebut tidak perlu disebarluaskan. Stop sampai di anda saja, jangan dibagikan lagi, karena bisa menimbulkan keresahan,” kata Mano.

Mano mengatakan Indonesia adalah negara hukum, dan semua hal atau kegiatan harus punya dasar hukum, termasuk demonstrasi. “Bagi mereka yang berniat melakukan demo atau apapun itu. Silahkan ikuti prosedur yang berlaku. Jangan ambil langkah yang justru berpotensi mengganggu ketertiban umum, saya imbau jangan,” katanya.

“Untuk saudara-saudara ku yang mau demo atau long march atau apapun itu, silahkan ikuti prosedur perizinan yang berlaku. Bila tidak, aparat segera turun tangan demi keamanan dan ketertiban seluruh masyarakat Kota Jayapura. Salam Damai untuk kita semua, mari jaga Kota Jayapura sebagai rumah kita bersama, Hen Tecahi Yo Onomi T’mar Ni Hanased,” kata Mano.

Porter : vullmembers Alampa
Editor : Edison Rumbiak

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here